Mengenal Lebih Lanjut Pengertian, Ciri-ciri, dan Kegunaan Dari Kelas Scaphopoda
Mengenal Lebih Lanjut dari Kelas Scaphopoda |
Nah pada artikel kali ini kita akan mengenal lebih dalam lagi dari sub kelas Fillum Molluska yang sudah kita jelaskan pada artikel sebelumnya. Kalian bisa cek pada artikel dibawah ini :
Jika kalian belum membaca artikel kami yang diatas, kita akan memberikan review dari Fillum Molluska terlebih dahulu. Fillum Molluska adalah filum hewan laut yang dikenal dengan keanekaragaman dan keunikan morfologi tubuhnya. Fillum ini memiliki tubuh yang lunaj dan merupakan salah satu Fillum terbesar kedua di Kingdom Hewan.
Dalam Filum Molluska, terdapat sub-kelas yaitu Scaphopoda yang menjadi salah satu sub-kelas unik yang tidak begitu banyak dikenal. Namun, sub-kelas Scaphopoda memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri yang perlu diketahui.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang sub-kelas Scaphopoda dan apa si yang membuatnya sub-kelas ini unik?. Jadi simak artikel ini.
Pengertian Scaphopoda
Scaphopoda berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "kaki perahu". Sub-kelas ini memiliki ciri-ciri khas yaitu berbentuk seperti sebuah cangkang atau "tongkat gigi" yang ramping dan panjang, dengan dua buah opening pada kedua ujungnya.
Scaphopoda memiliki hubungan kekerabatan dengan kelompok Molluska lainnya, seperti gastropoda (keong) dan bivalvia (kerang). Namun, sub-kelas Scaphopoda memiliki ciri-ciri yang unik, yang membedakannya dari kelompok Molluska lainnya.
Ciri-ciri Unik Scaphopoda
Sub-kelas Scaphopoda memiliki beberapa ciri-ciri unik yang membedakannya dari kelompok Molluska lainnya.
1. Scaphopoda memiliki cangkang berbentuk tabung, yang berfungsi sebagai perlindungan dan tempat tinggal bagi hewan ini. Cangkang tabung ini terdiri dari kalsium karbonat dan memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari 2 hingga 15 sentimeter. Cangkang tabung ini biasanya ditutupi oleh sedimen dan seringkali sulit ditemukan karena tersembunyi di dalam dasar laut.
2. Scaphopoda memiliki kaki yang panjang dan ramping, yang disebut "tongkat gigi". Kaki ini berguna untuk menggali dan bergerak di dalam pasir atau sedimen dasar laut. Scaphopoda tidak memiliki kepala yang terpisah, tetapi memiliki mulut di salah satu ujungnya, dan anus di ujung yang lainnya.
3. Scaphopoda memiliki sistem peredaran darah yang unik. Scaphopoda memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang artinya darah mereka mengalir dalam pembuluh darah dan tidak mengalir ke dalam rongga tubuh. Sistem peredaran darah tertutup ini merupakan ciri khas Molluska, tetapi hanya terdapat pada kelompok Scaphopoda dan Cephalopoda.
Peran Scaphopoda di Dalam Ekosistem Laut
Scaphopoda memiliki peran penting dalam ekosistem laut. Hewan ini memakan mikro-organisme dan detritus di dasar laut, serta menjadi sumber makanan bagi beberapa predator laut seperti ikan dan burung laut.
Selain itu, cangkang scaphopoda yang sudah mati seringkali digunakan sebagai bahan bangunan oleh sejumlah hewan laut, seperti spons laut dan ubur-ubur.
Sistem Saraf Pada Hewan Scaphopoda
Kelas Scaphopoda adalah kelas hewan laut yang tergolong dalam filum Mollusca. Hewan-hewan ini dikenal karena memiliki cangkang yang panjang dan ramping yang menyerupai gigi gading. Sistem saraf pada kelas Scaphopoda relatif sederhana dibandingkan dengan beberapa kelas mollusca lainnya.
Hewan-hewan Scaphopoda memiliki sistem saraf yang terdiri dari tiga bagian utama: otak, pleura, dan ganglion pedal. Otak berfungsi sebagai pusat pengatur fungsi-fungsi saraf, pleura berfungsi sebagai pusat koordinasi, sedangkan ganglion pedal berfungsi untuk mengontrol gerakan dan perilaku hewan.
Otak pada hewan Scaphopoda terdiri dari dua bagian utama: protocerebrum dan deuterocerebrum. Protocerebrum terletak di bagian anterior atau kepala hewan dan bertanggung jawab untuk mengatur fungsi sensorik, seperti penglihatan, penciuman, dan pengecapan. Deuterocerebrum terletak di bagian posterior otak dan bertanggung jawab untuk mengatur fungsi motorik, seperti gerakan tubuh dan kaki.
Pleura pada hewan Scaphopoda adalah sistem saraf yang terletak di sekitar otak dan menghubungkan otak dengan ganglion pedal. Pleura berfungsi sebagai pusat koordinasi dan membantu mengatur fungsi sensorik dan motorik pada hewan.
Ganglion pedal adalah bagian terbesar dari sistem saraf Scaphopoda dan terletak di bagian bawah hewan. Ganglion pedal mengontrol gerakan tubuh dan kaki, serta membantu dalam pengambilan keputusan dalam perilaku hewan.
Selain tiga bagian utama, hewan Scaphopoda juga memiliki sistem saraf tambahan yang disebut sistem saraf invertebrata lainnya. Sistem saraf ini terdiri dari kumpulan sel saraf dan serabut saraf yang terletak di sekitar organ tubuh. Sistem saraf invertebrata ini membantu mengatur fungsi organ tubuh dan membantu dalam respons terhadap rangsangan lingkungan.
Meskipun sistem saraf hewan Scaphopoda relatif sederhana, hewan-hewan ini tetap memiliki kemampuan yang mengagumkan dalam hal gerakan dan perilaku. Dalam lingkungan laut yang sulit dan berbahaya, sistem saraf yang sederhana ini memungkinkan hewan Scaphopoda untuk beradaptasi dengan cepat dan bertahan hidup di habitat mereka yang unik.
Komentar